Jakarta –
Ri Donald Trump memperketat peraturan yang berdampak Internasional, termasuk mereka yang mau liburan. Turis AS dulu pamer identitas, sekarang ketakutan.
Berjalan-jalan Di bawah sinar matahari yang cerah Di atas kerikil yang diasah rapi Di taman Tuileries Di Paris, Barbara dan Rick Wilson Bersama The Dalles, Oregon, AS, tidak benar-benar menyamar. Akan Tetapi pagi itu, Di perjalanan pertama mereka Di Prancis, Rick (74) telah Memutuskan tindakan Upaya Mencegah yang tidak biasa.
Sebelumnya meninggalkan hotelnya, ia Memutuskan sepotong kecil selotip hitam dan menutupi bendera Stars and Stripes Di sudut Penutupkepala bisbolnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kami muak Bersama ini. Mengerikan. Benar-benar mengerikan,” kata Rick, Pada ia dan istrinya merenungkan rasa malu dan canggung yang tiba-tiba mereka katakan sekarang mereka rasakan, sebagai orang Amerika, menyusul langkah tiba-tiba Ri Trump Yang Berhubungan Bersama tarif Perdagangan Global, seperti dikutip Bersama BBC Di Senin (14/4).
Barbara (70) Malahan Memperoleh pin kerah Kanada Di sakunya, hadiah Bersama turis lain, yang menurutnya Bisa Jadi berguna jika akal-akalan Bersama Detail terbukti diperlukan.
“Saya kecewa Bersama Bangsa kami. Kami kesal Bersama tarif tersebut,” jelasnya.
Tak hanya mereka, sepasang turis AS yang berkerumun Di luar Museum Louvre juga Melakukanupaya tidak tampil mencolok. Chris Epps (56) seorang pengacara Bersama New York, telah memutuskan Sebagai berpakaian sedikit berbeda Di tur hari ini.
“Tidak ada Penutupkepala New York Yankees. Saya meninggalkannya Di hotel. Orang-orang Bisa Jadi mendatangi kami, memperlakukan kami secara berbeda. Akan Tetapi Hingga Pada Ini, baik-baik saja,” tambahnya.
Sebenarnya, tidak ada indikasi bahwa orang Amerika kurang diterima Paris daripada Sebelumnya Itu. Wawancara BBC Bersama sejumlah wisatawan yang dipilih secara acak juga dilakukan sesaat Sebelumnya Ri Trump membatalkan sebagian tarifnya.
Kendati demikian, keterkejutan dan kemarahan yang ditimbulkan Di Eropa Bersama berbagai peristiwa minggu lalu telah menambah persepsi tentang keretakan transatlantik yang jauh lebih besar, tentang pergeseran lempeng tektonik Politik Luar Negeri.
Tentu saja, ini masih awal. Orang Amerika masih jauh Bersama kata bersatu tentang tindakan pemerintah mereka dan banyak bukti perubahan sentimen bersifat anekdot.
Akan Tetapi, sudah ada beberapa dampak yang terlihat Di perjalanan, Perjalanan Di Luarnegeri, akademisi, dan bidang lainnya.
“Ini penurunan yang besar,” kata Philippe Gloaguen, pendiri panduan perjalanan paling bergengsi Di Prancis, Le Guide du Routard, yang duduk Di Di Tatakan yang berantakan Di Paris dan mencatat bahwa pesanan Bacaan-bukunya tentang AS telah turun hingga 25% sepanjang tahun ini.
Bukan berarti Gloaguen mengeluh. Justru Sebagai Alternatif.
“Saya sangat bangga Bersama pelanggan saya. Mereka muda, berpendidikan tinggi, dan sangat demokratis. Itulah kenyataan Untuk Putin… dan Untuk Tiongkok. Kita tahu ketika ada kediktatoran yang terjadi Di suatu Bangsa,” katanya, sambil berargumen bahwa para pembacanya Di Prancis mulai memandang Amerika Bersama cara yang sama.
“Mereka tidak ingin menghabiskan uang mereka Di Amerika Serikat,” lanjut Gloaguen, sambil menggambarkan publikasinya sebagai semacam penunjuk arah angin Kedaulatan Rakyat Internasional.
Ia mencatat bahwa Pelemahan Pasar yang tiba-tiba Di AS diimbangi Bersama peningkatan penjualan Bacaan tentang “Kanada dan Bangsa-Bangsa lain.”
Bukti lain Bersama industri perjalanan mulai mendukung gagasan tentang kekecewaan yang Lebihterus besar Pada Amerika Serikat. Perusahaan peramalan, Oxford Economics, sudah Meramalkan penurunan 8,9% Di jumlah orang Prancis yang bepergian Di AS tahun ini dibandingkan Bersama tahun 2024.
Analisis terbaru tentang ekspatriat Prancis yang tinggal Di AS, menemukan bahwa 78% Bersama mereka sekarang “sangat pesimis” tentang masa Didepan mereka Di Bangsa itu, Sambil 73% orang yang disurvei Di Prancis, Di bulan Maret, percaya bahwa AS bukan lagi “sekutu”.
(bnl/bnl)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Turis AS Sembunyikan Identitas Pada Liburan