Bukittinggi –
Pasa Ateh, atau yang diartikan sebagai pasar atas, menjadi salah satu pusat perbelanjaan Ke Bukittinggi yang identik Didalam produk-produk tradisional.
Mulai Didalam songket, tilakuang (mukena), baju koko sulam, sampai aneka bordir kerancang (bordiran khas Sumatera Barat) ada Ke sini. Berlokasi Ke Taman Jam Gadang, Pasa Ateh sebenarnya sudah ada Didalam Sebelumnya Jam Gadang berdiri, Sebelumnya 1926.
Bangunannya Di ini merupakan wujud renovasi terakhir Ke 2020, Sesudah kebakaran besar yang melahapnya Ke 2017. Memasuki Pasa Ateh, Akansegera langsung terlihat betapa modern dan megahnya bangunan empat lantai ini.
Sayangnya, Didalam Dari diresmikan tersebut, terlihat masih cukup banyak toko yang tutup; entah masih kosong atau sudah ada pemiliknya. Walaupun demikian, Pasa Ateh masih menjadi salah satu tempat sering saya kunjungi Lantaran kenyamanannya.
Tidak hanya produknya sangat beragam Tetapi masih Didalam harga terjangkau, kelebihan Pasa Ateh juga Lantaran Kebugaran sirkulasi udaranya yang sangat baik.
Tanpa perlu menggunakan pendingin ruangan, hembusan angin pengunungan sudah terasa Dari Ke lantai dasar. Sejuk sekali. Area yang paling asyik Untuk saya adalah food court Ke lantai paling atas.
Secara tampilan, bila dibandingkan Didalam mal lain, food court Pasa Ateh justru terlihat sederhana. Jumlah kiosnya tidak lebih Didalam 12 unit yang buka, Didalam 20 kios yang tersedia.
Perabot dan Bangku Untuk pengunjung pun sepertinya disiapkan Didalam kios masing-masing, Supaya tidak terlihat seragam. Tetapi ketidakseragaman itu Untuk saya justru Menunjukkan betapa “merakyat”-nya tempat makan ini.
Walaupun jumlah kiosnya tidak banyak, tapi jangan salah, jenis makanannya cukup beragam. Tak hanya Minuman dan minuman tradisional saja yang tersedia seperti lontong sayur, bubur kampiun, nasi goreng, teh talua (teh telur), atau masakan ampera Padang.
Ada juga beberapa menu internasional seperti ramyeon, dan steak. Termasuk juga brand minuman Terbaru Teh Es Indonesia, ada Ke area Didekat tempat bermain anak. Didalam jenis makanannya, saya rasa food court ini bisa cocok Didalam selera segala kalangan.
Wisatawan yang ingin mencoba Minuman dan minuman khas Untuk satu tempat, bisa Berkunjung Ke tempat ini. Ke sini pun ada “Pical Sikai” dan “Pisang Panggang H. Zen”, dua brand Minuman tradisional yang sudah terkenal turun-temurun.
Untuk remaja yang suka nongkrong sambil baca Bacaan, Ke sini juga ada kios yang menjual kue-kue dan menyediakan Bacaan-Bacaan gratis Untuk dibaca.
Sambil Untuk ibu-ibu yang doyan foto, food court ini menjadi salah satu tempat yang tidak boleh dilewatkan, Lantaran pemandangan alam berbukit-bukit menjadi “suguhan” utama kala makan Ke sini.
Hal ini pula yang membuat tempat ini sangat nyaman, Lantaran banyaknya spot terbuka membuat angin pengunungan yang sejuk langsung berhembus masuk Ke Untuk bangunan.
Ke Di Itu, walaupun food court ini terletak Ke Untuk mal Tetapi harga Minuman dan minumannya pun sangat terjangkau. Mau makan berat tapi cuma punya uang dua puluh ribu Kurs Matauang Nasional, bisa. Mau cari cemilan Ke bawah lima ribu Kurs Matauang Nasional pun ada.
Malahan Didalam sepuluh ribu Kurs Matauang Nasional saja sudah bisa menikmati sepiring lontong sayur khas Padang lengkap Didalam bakwan. Kenyang, tanpa keluar uang banyak selayaknya makan Ke mal.
Food court Pasa Ateh Bisa Jadi memang belum terkenal seperti tempat-tempat makan lainnya. Tapi Ke sini, bisa merasakan sensasi kulineran yang berbeda Ke Bukittinggi. Coba saja.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Asyiknya Nongkrong Ke Pasa Ateh Bukittinggi: Nyaman dan Sejuk