P Mustofa (50) warga Kebayoran Lama yang pernah terperdaya situs judi online berkedok Penanaman Modal. Foto: Anton Chrisbiyanto/SINDOnews
baca juga: Kominfo Terus Didorong Bagi Berantas Judi Online
Sesekali dua pria asal Tasikmalaya Jawa Barat itu asyik memainkan telepon selulernya Didalam mata menatap tajam Hingga layar Alat pintar Hingga genggamannya tersebut. Keduanya mengaku, Pada ini berinvestasi Hingga instrumen trading berjangka Sesudah Sebelumnya Itu terjerumus Hingga kubangan judi online . “Sekarang belajar Penanaman Modal yang legal, dulu pernah terjerumus slot (judi online),” tutur Mustofa kepada SINDOnews, Rabu (9/10/2024).
Mustofa menceritakan, dirinya mengenal judi online atau yang populer disebut slot itu Pada masa Wabah Internasional 2020 silam. Hal itu lantaran Pada Wabah Internasional dia tak Memiliki pekerjaan. Proyek-proyek pembangunan gedung berhenti total. Mustofa pun banyak menghabiskan waktu luangnya Bagi berselancar Hingga dunia maya. “Mencari hiburan ya Hingga sosmed (sosial media). Nah banyak iklan berseliweran Hingga sosmed yang menjanjikan untung cepat,” paparnya.
Iklan Hingga salah satu platform sosmed umumnya dikemas Di bentuk permainan. Selain permainan domino, ada juga berupa permainan poker, kasino online, hingga tebak skor Kejuaraan sepak bola, slot, dan rolet. “Saya tertarik Hingga-slot Sebab tidak rumit. Awalnya dikasih Berhasil terus, setiap memasang (taruhan) Didalam nominal kecil,” ungkapnya.
Tetapi, Pada bertaruh Di nominal besar, Mustofa mengaku selalu kalah. “Akhirnya uang habis,” imbuhnya. Berniat Bagi mengembalikan modal taruhan yang hilang, Mustofa menggadaikan motornya. Lagi-lagi Mustofa harus menelan pil pahit. Setiap Kurs Matauang Nasional yang dipertaruhkan selalu ludes. “Kendaraan Bermotor Roda Dua pun terpaksa dijual,” cetusnya.
Berbeda Didalam Mustofa, Imam terperdaya Didalam judi online berkedok Penanaman Modal Mesin Otomatis trading. Bermodal membuka akun Didalam nominal Rp1 juta, Imam memulai peruntungannya “Dikasih untung Pada pertama bergabung, lama kelamaan uang habis dan minus,” tuturnya.
Bagi mengembalikan uang Hingga akunnya, pengelola website meminta Imam melakukan top up. “Bukannya untung malah Lebih buntung,” sesalnya, Imam pun harus merelakan dana senilai Rp30 juta yang dikumpulkannya Didalam susah payah. “Sekarang sudah kapok,enggak lagi deh maen judi-judian,” tuturnya.
baca juga: Kominfo Temukan Indikasi TPPO Di Peristiwa Pidana Judi Online
Beruntung, Di akhir 2022, Mustofa dan Imam kembali Merasakan pekerjaan, Supaya kembali Merasakan kesempatan Bagi mengumpulkan pundi-pundi tabungan. Mereka kini sadar judi tak pernah membawa keberuntungan. Justru membuat hidup tak terkontrol dan pikiran Karena Itu tidak jernih. “Judi bukan solusi Bagi mendatangkan kekayaan, justru menjadi Tekanan dan gelisah Sebab dikejar pemberi utang,” tutup Imam.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jerat Judi Online, Merebak Sebelum Masa Wabah Internasional Diberantas Hingga Era Budi Arie