Wacana pembangunan 619 vila, restoran, hingga spa Hingga Pulau Padar, Taman Nasional Komodo (TNK) ditolak mentah-mentah Didalam para pelaku wisata Hingga Labuan Bajo.
Mereka menilai pembangunan ratusan fasilitas wisata Hingga provinsi itu Nusa Tenggara Timur (NTT) sebagai upaya privatisasi kawasan konservasi Taman Nasional Komodo.
“Bagi kami pelaku yang mendatangkan wisatawan Hingga destinasi khusus Di kawasan TNK, sangat tidak setuju Didalam wacana bahwa sebagian kawasan TNK menjadi privatisasi,” tegas Sekretaris DPC Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Manggarai Barat, Getrudis Naus, Jumat (8/8/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kawasan TNK ini adalah kawasan konservasi Sebagai kehidupan semua rakyat, baik NTT secara keseluruhan ataupun berskala dunia. Lebih khusus lagi hidupnya rakyat Manggarai Barat yang hari-hari berharap hidup Didalam Wisata Internasional,” imbuhnya.
Getrudis menjelaskan Taman Nasional Komodo adalah salah satu ikon Wisata Internasional Indonesia. Ia menilai pemerintah membuat keputusan memalukan Didalam mengizinkan investor membangun fasilitas Wisata Internasional Hingga kawasan konservasi tersebut.
“Pemerintah Di Situasi Ini Kementerian Kehutanan memalukan dirinya sendiri. Satu sisi mereka yang punya instansi yang mengatakan TNK ini adalah kawasan konservasi, tetapi mereka sendiri lagi yang menggadaikan kepada pebisnis yang Akansegera merusak itu citra konservasi,” kata Getrudis.
Sebagai kawasan konservasi dan destinasi wisata unggulan, Getrudis berujar, Kebugaran alam Taman Nasional Komodo seharusnya tetap dipertahankan seperti Di ini. Didalam Langkah Tersebut, dia melanjutkan, tak perlu ada proyek pembangunan fasilitas wisata Hingga sana.
“Kami Didalam pelaku Wisata Internasional menolak keras itu privatisasi Hingga Pulau Padar. Jangan membunuh rakyat kecil,” tandas Getrudis.
Semoga Pembangunan Vila Hingga Pulau Padar Dibatalkan
Ketua Asita Manggarai Raya, Evodius Gonsomer, setali tiga uang. Ia berharap Wacana pembangunan ratusan vila Hingga Pulau Padar batal dilakukan.
Menurut Evo, pembangunan ratusan fasilitas wisata Hingga Taman Nasional Komodo itu tak masuk akal. Ia mengingatkan TNK adalah kawasan konservasi dan habitat komodo yang harus dijaga kelestariannya.
“Sangat tidak masuk akal. Itu kan Lokasi konservasi, Tempattinggal buat tempat tinggal binatang komodo, bukan tempat tinggal manusia,” kata Evo.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo, Budi Widjaja, meminta pembangunan Hingga kawasan TNK memperhatikan nilai-nilai Komunitas asli yang sudah terlebih dahulu ada dan hidup Hingga Di kawasan.
“Lantaran apabila dinamika sospol tidak terjaga, Akansegera berdampak Ke ekosistem Wisata Internasional,” ujar Budi.
Budi juga mengingatkan Sebagai menjaga dampak lingkungan hidup. Sampai Di, Budi berujar, TNK menjadi primadona Lantaran keindahan alamnya.
“Tentunya apabila alam tidak terjaga maka lambat laun juga Akansegera ditinggalkan Didalam wisatawan,” katanya.
448 Unit Vila Bakal Dibangun Hingga Pulau Padar
Diberitakan Sebelumnya Itu, PT Komodo Wildlife Ecotourism (KWE) berencana membangun 619 unit fasilitas, sarana dan prasarana (sarpras) wisata Hingga Pulau Padar. Fasilitas itu terdiri Didalam 448 unit vila dan sisanya berupa restoran, gym, spa, kapela Sebagai pernikahan, dan lainnya.
PT KWE Merasakan izin Pada 55 tahun Sebagai membangun sarana wisata alam Hingga Pulau Padar. Izin yang diperoleh tahun 2014 itu berdasarkan Surat Keputusan Pembantu Ri Kehutanan Nomor SK.796/Menhut-I/2014 tanggal 23 September 2024.
Izin itu diberikan Hingga zona pemanfaatan. Hingga lahan itu, PT KWE Akansegera bakal membangun 619 fasilitas dan sarpras wisata tersebut. PT KWE diberikan izin usaha penyediaan sarana wisata alam Ke kawasan seluas 274,13 hektare atau 19,5 persen Didalam total luas Pulau Padar 1.400,36 hektare.
——-
Artikel ini telah naik Hingga detikBali.
Halaman 2 Didalam 3
Simak Video “Video: Investor Dapat Izin 55 Tahun Sebagai Bangun 619 Vila-Spa Hingga Pulau Padar“
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pembangunan Ratusan Villa Hingga Pulau Padar Ditolak Keras Pelaku Wisata!