loading…
Siapa yang tidak pernah Menyaksikan perut kembung dan sering buang gas Setelahnya makan ubi? Foto/The Sun.
Annisa Rizkiriani, dosen gizi IPB University, menjelaskan bahwa peningkatan produksi gas (flatulensi) Setelahnya makan ubi terjadi akibat kandungan karbohidrat kompleks dan serat larut, terutama oligosakarida seperti raffinose dan stakiosa.
“Oligosakarida ini tidak dapat diurai Bersama enzim Di saluran cerna Dibagian atas, Agar difermentasi Bersama bakteri Di usus besar. Proses fermentasi inilah yang menghasilkan gas seperti hidrogen, metana, dan karbon dioksida,” jelas Annisa, melansir siaran pers, Sabtu (9/8/2025).
Baca juga: Studi: Kentut Bisa Membantu Menurunkan Tekanan Darah
Meski dapat memicu gas, ubi—terutama ubi jalar (Ipomoea batatas)—mengandung gizi tinggi. Untuk 100 gram, terdapat Disekitar 3 gram serat, vitamin A (beta-karoten Di ubi oranye), vitamin C, kalium, vitamin B6, antioksidan (flavonoid, fenolik), dan sedikit protein (1–2 gram).
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Makan Ubi Bikin Kentut? Ini Fakta Ilmiah dan Siapa yang Wajib Batasi Konsumsinya