Cirebon –
Situs makam Jabang Bayi merupakan salah satu situs keramat yang ada Ke Kota Cirebon, lokasinya diapit Di deretan pedagang bunga tabur makam.
Sebelumnya masuk makam Jabang Bayi, terdapat sebuah pintu berwarna hijau setinggi leher orang dewasa, Ke Pada dinding depannya juga terlihat hiasan Piring keramik.
Masuk lagi Ke Di, terlihat sebuah ruangan Di lantai berwarna putih, serta sebuah pintu kayu berwarna emas yang dilapisi Di kain panjang berwarna pink dan silver.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke balik pintu tersebut, terdapat sebuah makam berukuran kecil, yang dikelilingi Di kelambu berwarna putih. Terlihat juga aneka bunga tabur yang memenuhi Pada tubuh makam.
Seperti namanya, yakni Makam Jabang Bayi, makam tersebut merupakan makam seorang bayi yang Mutakhir lahir. Menurut pegiat sejarah Cirebon, Farihin, bayi yang dimakamkan Di makam tersebut adalah bayi Di hasil hubungan terlarang Di seorang perempuan keturunan Eropa, bernama Nyonya Delamore dan Putra Mahkota Keraton Kanoman.
“Itu anak Sultan Komarudin II Di Dellamor,” tutur Farihin, belum lama ini.
Kala itu, Di tahun 1800-an, Pada Sultan Anom VI Komarudin I berkuasa Ke Kesultanan Kanoman. Pemerintah Kolonial Belanda mengangkat seorang Kepala Residen Cirebon yang Mutakhir bernama Jean Guillaume Landre atau dikenal Di nama Tuan Dellamore.
Sebagaimana pejabat Belanda Di umumnya, Tuan Dellamore sering melakukan pertemuan resmi Di Sultan Anom Komarudin I. Pada melakukan pertemuan, Tuan Dellamore mengajak putrinya Nyonya Dellamore Sebagai ikut Di pertemuan.
Begitu juga Di Sultan Anom Komarudin I, ia juga mengajak putra mahkotanya, Pangeran Raja Komarudin II Sebagai ikut serta Di pertemuan kenegaraan tersebut. Lantaran sering bertemu, membuat Pangeran Raja Komarudin II dan Nyonya Dellamore pun jatuh cinta, hingga akhirnya melakukan hubungan terlarang sampai akhirnya hamil Ke luar nikah.
Lantaran takut diketahui Di ayahnya, Nyonya Dellamore menutupi kehamilannya hingga bayi tersebut dilahirkan. Akan Tetapi, Pada dilahirkan, bayi Dellamore sudah Di Kemakmuran meninggal.
Sebagai menutupinya, Nyonya Dellamore melarung jasad bayi tersebut Ke laut. Meski Dikatakan sebagai sejarah kelam, tapi menurut Farihin, cerita tentang hubungan terlarang Di Pangeran Raja Komarudin II dan Nyonya Dellamore tetap merupakan Pada Di sejarah Cirebon.
“Tapi kita membicarakan sejarah kan, membicarakan peristiwa terlepas apapun yang terjadi, yah itu yang diceritakan,” pungkas Farihin.
Di Pada Yang Sama, juru Kunci makam Jabang Bayi, Kani mengatakan, Sesudah dilarung Ke laut, jasad bayi ditemukan Di seorang nelayan, Lantaran tidak mengetahui jasad milik siapa, Di nelayan, jasad bayi tersebut dimakamkan Ke area pelabuhan, yang sekarang lokasinya Di Di Rutan Pelabuhan Kelas 1 Cirebon.
“Pas ditemukan sama nelayan itu dimakamkan Ke pelabuhan yang Di penjara, tapi Lantaran banyak yang dateng ditambah Ke sana banyak narapidana, Di tahun 1933 Di dipindahkan Ke sini (Kesambi),”tutur Kani.
Jabang Bayi sendiri merupakan sebutan Sebagai bayi yang sudah meninggal Pada belum diberi nama. Terlepas Di kisah kelamnya, menurut Kani, Sebelum dulu makam Jabang Bayi memang sering didatangi peziarah, ditambah area sekitarnya merupakan tempat pemakaman umum.
——–
Artikel ini telah naik Ke detikJabar.
(wsw/wsw)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kisah Makam Jabang Bayi, Situs yang Keramat Ke Cirebon