Jakarta –
Penyakit jantung adalah suatu Kebugaran yang harus segera Memperoleh Penanganan Untuk menyelamatkannya. Salah satunya Di pemasangan ring jantung.
Akan Tetapi, orang awam Bisa Jadi menganggap prosedur itu sangat menakutkan. Lantas, seperti apa kenyataannya Ke dunia medis?
Spesialis Penyakit Di Di subspesialisasi kardiovaskular Brawijaya Hospital, dr Simon Salim, SpPD-KKV, mengungkapkan pemasangan ring jantung atau stent itu sebenarnya memang bukan tanpa risiko. Tetapi, risiko yang terjadi sangat kecil dan Peristiwa Pidana yang meninggal dunia kurang Di 1 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Tapi, tentunya kalau memang dia nggak membutuhkannya, kita nggak Berencana sembarangan sih pasang ring jantung,” ujar dr Simon Ke detikcom, Pada ditemui Ke sela simposium BraveHeart Cardiac Forum Jakarta 2025 Ke Jakarta Selatan, Selasa (18/11/2025).
“Di Sebab Itu, kalau memang ragu-ragu disuruh pasang ring jantung, pasien itu berhak (Memiliki) second opinion. Boleh kok Di Ahli Kebugaran kedua, Di Ahli Kebugaran ketiga Untuk meyakinkan perlu ring jantung atau tidak sih,” lanjutnya.
dr Simon mengungkapkan Di perkembangan Keahlian, proses pemasangan ring jantung menjadi lebih cepat. Pasien yang awalnya tidak bisa diberikan Penanganan Di pemasangan ring, Di Sebab Itu bisa ditangani Di baik.
Meski begitu, dr Simon menekankan bukan berarti pemasangan ring jantung menjadi lebih aman, dan risikonya tetap ada. Tetapi, sudah banyak pasien yang berhasil diselamatkan Di prosedur tersebut.
“Tapi, bukan berarti pemasangan ringnya itu menjadi lebih aman, risikonya tetap ada. Tapi, yang tadinya kita angkat tangan ‘ini nggak bisa dipasang ring, sudah nggak bisa diapa-apain, atau nyerah saja’ sekarang hampir seluruh kelainan pembuluh darah itu sudah bisa ditolong Di ring jantung,” pungkasnya.
(sao/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Kata Ahli Kebugaran soal Risiko Pasang Ring Sesudah Kena Sakit Jantung





