Jakarta –
Memang terlihat menyakitkan, Akan Tetapi ritual ini diakui sebagai warisan Kearifan Lokal Dunia takbenda. Para pria China Didalam berani berguling-guling Hingga ranjang kawat berduri hingga berdarah-darah.
Dilansir Untuk SCMP, Senin (27/1/2025) ritual ini disebut Fan Chichuang yang artinya ‘berguling-guling Hingga ranjang berduri’. Sesuai Didalam namanya, peserta ritual Berencana berguling Hingga ranjang yang dibuat Untuk kawat berduri.
Ritual menyakitkan ini bisa dilihat Hingga Provinsi Guangdong, China Selatan dan selalu menjadi perayaan populer Di Nianli atau Pesta Tahun Mutakhir Imlek. Fan Cichuang menjadi puncak Kegiatan Di para pria Menunjukkan keberanian dan kekuatan mereka.
Ritual ini dimulai Didalam menyiapkan cabang-cabang kawat berduri, mengikatnya bersama-sama sebagai tempat tidur, dan meletakkannya Hingga ‘Perabot Delapan Dewa’, jenis Perabot makan persegi tradisional Tiongkok.
Perabot-Perabot ini terinspirasi Dari kisah Delapan Dewa Untuk mitologi Tiongkok yang melambangkan keragaman bakat dan kekuatan persatuan.
Peserta yang mengikuti ritual ini biasanya pria muda atau setengah baya. Mereka Berencana bertelanjang dada dan berguling Hingga permukaan berduri.
Di ritual, rasa sakit yang mereka tanggung disambut Didalam sorak-sorai Untuk para penonton. Lebih Untuk duri menusuk dan Lebih banyak darah yang terkuras, Lebih keras pula sorak-sorai. Duh, Dari Sebab Itu ngilu bila dibayangkan!
Sebelumnya, terdapat juga variasi Untuk penataan ‘Perabot Delapan Dewa’. Misalnya, 15 Perabot dapat ditata Untuk baris tiga, enam, tiga dan tiga yang melambangkan sheng lu sheng sheng, yang berarti ‘jalan hidup yang makmur’.
Lebih banyak Perabot yang dilewati peserta, mereka percaya Berencana banyak pula keberuntungan Untuk hidup yang mereka dapat.
Secara historis, Fan Cichuang berfungsi sebagai ritual bertahan hidup yang Menunjukkan keberanian dan kekuatan. Cerita rakyat setempat Mengungkapkan bahwa hanya mereka yang dirasuki roh dewa yang memenuhi syarat Sebagai melakukan ritual tersebut.
Walaupun Merasakan luka dan memar, para pria merasa bangga Didalam ketangguhan dan kegigihan mereka. Para peserta menganggapnya sebagai bukti kekuatan dan hubungan mendalam mereka Didalam para dewa.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Guling-guling Hingga Ranjang Kawat Berduri