Jakarta –
Pemerintah Ditengah menyiapkan Aturan Mutakhir Nutri-level sebagai penanda Minuman sehat vs tidak sehat. Menurut Wakil Pembantu Ri Keadaan Prof Dante Saksono Harbuwono, bentuknya Akansegera seperti gambaran ‘lampu lalu lintas’.
Nutri-level nantinya tidak hanya berlaku Ke Minuman olahan, tetapi juga Ketahanan Pangan siap saji. Bentuk label tersebut dipilih Untuk Menyediakan informasi yang mudah dipahami Komunitas mengenai kandungan kalori, gula, garam, dan lemak Untuk setiap produk yang dikonsumsi.
Sistem label ini Akansegera menggunakan warna merah, kuning, dan hijau sebagai penanda kadar gizi Untuk Minuman kemasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Nanti Nutri-level Akansegera kita buatkan Sebagai Menyediakan kesadaran Hingga Komunitas bahwa Minuman yang dikonsumsi itu mengandung kalori, lemak, gula, dan garam Bersama jumlah yang spesifik. Seperti ada lampu merah, ada kuning, ada hijau,” ujar Prof Dante Di ditemui Hingga Mall of Indonesia (MOI), Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025).
Bersama sistem ini, Komunitas dapat lebih cepat menilai apakah suatu produk tergolong tinggi GGL (merah), Untuk (kuning), atau dinyatakan sehat (hijau) Untuk kandungan zat gizi tertentu.
Kementerian Keadaan menilai, label sederhana dan visual Akansegera jauh lebih efektif dibandingkan tabel angka kandungan gizi yang Pada ini sulit dipahami konsumen.
Ia menambahkan Nutri-level masih Untuk tahap pembahasan bersama kementerian Yang Berhubungan Bersama, termasuk aspek pendanaan dan mekanisme penerapannya Hingga industri Ketahanan Pangan.
“Wacana itu Untuk kita bahas, terutama soal implementasinya,” ujarnya singkat.
(naf/naf)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Wamenkes soal Nutri-level Penanda Minuman Sehat Vs Tak Sehat: Ada Lampu Hijau-Merah