Seorang wanita berusia 50 tahun Di New York, Altese-Isidori, menjalani Kebugaran Yangbaik dan merasa baik-baik saja. Akan Tetapi, Ke Di tubuhnya, bahaya mematikan Di tumbuh. Tanpa disadarinya, kanker ovarium telah menyebar hingga Hingga organ-organ lain, dan ia Mutakhir mengetahuinya Sesudah mendesak Praktisi Medis Sebagai melakukan tes yang Disorot ‘tidak perlu’.
Keputusan ini terbukti menjadi penyelamat hidupnya. Alih-alih Merasakan hasil yang melegakan, ia didiagnosis mengidap kanker ovarium stadium 4B, stadium paling lanjut yang sudah menyebar Hingga organ-organ lain. Situasi ini akhirnya memaksa Praktisi Medis mengangkat tujuh organ Di tubuhnya.
Tubuhnya ‘Dipenuhi’ Kanker
Bercerita kepada NYPost, Altese-Isidori awalnya tidak pernah memikirkan Keadaan ovariumnya sampai seorang Praktisi Medis menyarankan sonogram transvaginal rutin setiap enam bulan. Meski Praktisi Medis lain menganggap tes itu tidak penting Lantaran ia tidak Memiliki Tanda, Altese-Isidori tetap melakukannya setiap tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke Oktober lalu, Praktisi Medis menemukan kista besar Ke ovariumnya. Hasil tes darah Ova1 dan tes kedua sebulan Sesudah Itu Menunjukkan hasil negatif, Akan Tetapi kista itu tetap ada. Lantaran ukurannya yang besar, Praktisi Medis menyarankan Sebagai mengangkat ovariumnya.
Akan Tetapi, Pada Ke Perabot operasi, sang Praktisi Medis terkejut. “Ketika beliau masuk, beliau bisa melihat bahwa saya dipenuhi kanker,” kata Altese-Isidori.
Kanker Menyerang 7 Organnnya
Praktisi Medis mendiagnosisnya Bersama kanker ovarium stadium 4B, yang telah menyebar jauh Hingga organ-organ lain, termasuk usus besar dan hati. Sebagai menyelamatkan nyawanya, Praktisi Medis bedah Dr Dennis Chi harus melakukan operasi besar.
Praktisi Medis mengangkat tujuh organnya: limpa, usus buntu, kantung empedu, rahim, ovarium, tuba falopi, dan lapisan perut. Sebagian hati dan usus besarnya berhasil diselamatkan, Akan Tetapi ia membutuhkan kantung kolostomi.
Sesudah 18 hari dirawat Ke Fasilitas Medis, ia menjalani enam sesi kemoterapi. Meski sempat merasa lelah dan kehilangan rambut, ia tidak Merasakan efek terburuk yang ia bayangkan. Bersama semangat yang kuat dan dorongan Di sang Praktisi Medis, ia perlahan pulih.
Sesudah menjalani operasi Sebagai melepas kantung kolostominya, Altese-Isidori Memperoleh kabar terbaik: hasil tes CA 125, yang mengukur protein kanker ovarium, kembali normal.
“Saya secara teknis sudah sembuh,” ujarnya.
Kini, ia mendedikasikan diri Sebagai Memperbaiki kesadaran Berencana kanker ovarium. Ia mendesak para wanita Sebagai aktif melakukan skrining dini. Kendati ia tidak merasakan Tanda apa pun, ia mengingatkan bahwa seringkali ada tanda-tanda yang sangat halus, itulah mengapa kanker dijuluki “pembunuh senyap”.
Halaman 2 Di 2
Simak Video “Mitos atau Fakta: Ikut Langkah Bayi Tabung Berisiko Kena Kanker“
(kna/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Wanita Kena Kanker Ovarium Stadium 4, Sudah Menyebar Hingga 7 Organnya