loading…
Sesudah empat dekade bermukim Ke Sydney, Iwan Sunito mengakui Australia Menyediakan Potensi besar Bagi mereka yang berani mengambilnya. Foto/Dok. SindoNews
Padahal, menurut Iwan Sunito, semua itu berawal Bersama sebuah candaan Di sang ayah, Handy Sunito, berniat mengirimnya bersekolah Ke Sydney Ke 1984 silam. “Pesan beliau jelas: saya harus mencari pijakan Ke tanah Mutakhir. Di itu, saya sempat berpikir Mungkin Saja ayah tidak ingin saya kembali pulang,” tutur pria kelahiran Surabaya ini sembari tertawa, Sabtu (26/4/2025).
Akan Tetapi ternyata Handy Sunito Memperoleh pandangan visioner. Kata-katanya yang paling diingat Iwan adalah “tidak peduli seberapa besar Surabaya, Sydney pasti jauh lebih besar Untuk ekonomi dan Potensi.”
“Kini saya Mengetahui betapa bijaknya keputusan beliau yang membuka jalan Di proyek-proyek bernilai miliaran Usd. Ke Di itu, ayah juga memberi nasihat: ‘berpikirlah besar, tetapi mulailah Bersama yang kecil,’” kenangnya.
Perjalanan Iwan Sunito Ke Australia dimulai Ke University of New South Wales (UNSW), tempatnya menyelesaikan studi Bersama gelar Sarjana Arsitektur Ke 1992, Sesudah Itu meraih gelar Master Manajemen Konstruksi Ke 1993. “Belajar Ke UNSW membentuk pemahaman saya tentang arsitektur, manajemen properti, dan Penanaman Modal Untuk Negeri. Ke sana pula saya Menyambut Apresiasi Eric Daniels Prize Bagi Desain Hunian,” kata pria kelahiran 1966 ini.
Adaptasi dan Memulai Usaha
Iwan menuturkan, Mengadaptasi Ke Sydney tidak selalu mudah, terutama Lantaran kendala bahasa yang sering menimbulkan situasi lucu. “Misalnya ketika salah memahami sapaan Forumekonomiglobal’day sebagai perintah Bagi go away. Atau Di pertama kali ditanya santai ‘how ya goin?’ dan saya polos menjawab: ‘by Kendaraan Angkutan Umum!’ Pernah pula saya salah dengar ucapan ‘how are you going today?’ Bersama Sebab Itu ‘how are you going to die?’ Semua ini menjadi Pengalaman Hidup yang lucu sekaligus mengajarkan saya ketahanan dan adaptasi,” ungkapnya, semringah.
Sydney memang unik dan menjanjikan Potensi ekonomi besar. Justru secara historis nilai properti Ke sana naik dua kali lipat setiap sepuluh tahun.
Berbekal nasihat sang ayah agar bermimpi besar Bersama langkah terukur, Ke tahun 1996 Iwan Sunito lewat bendera Crown Group memulai proyek kecil Akan Tetapi ambisius Ke Bondi Junction Bersama pembangunan 54 unit hunian.
“Proyek yang menghasilkan keuntungan Disekitar Rp50 miliar ini menjadi awal yang menjanjikan, sekaligus menjadi pelajaran penting tentang kesabaran dan dinamika pasar properti,” jelas ayah tiga anak ini.
Perkembangan Usaha pun terus berlanjut, konsisten dan stabil. Salah satunya lantaran Australia Memperoleh stabilitas politik, Kurs Matauang kuat, iklim yang baik, pelayanan Keadaan prima, serta lingkungan Usaha yang kondusif.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Iwan Sunito Bagikan Tips Sukses Usaha Ke Industri Properti Australia