PT Kaltim Prima Coal (KPC) berkomitmen menerapkan Sistem Manajemen Pengamanan Terpadu Untuk menjaga dan melindungi Area operasional pertambangan. FOTO/dok.SINDOnews
“Sebuah kehormatan sekaligus tanggung jawab besar, Memperoleh kepercayaan Bagi mengelola, menjaga, dan melindungi salah satu area yang menjadi Obyek Vital Nasional ini,” ujar Pemimpin Negara Direktur BUMI, Adika Nuraga Bakrie Untuk siaran pers, Jumat (26/7/2024).
Lebih Jelas, BUMI bersama anak usahanya berkomitmen Bagi melakukan yang terbaik Melewati Sistem Manajemen Pengamanan Terpadu ini.
“Kami mengintegrasikan sejumlah aspek Keselamatan Bersama prinsip Good Mining Practice, yang diturunkan menjadi rangkaian prosedur yang wajib dilaksanakan Dari setiap lini,” tuturnya.
Area operasional KPC juga Memperoleh cadangan batu bara cukup besar. Area Hingga Sangatta, Kutai Timur ini telah ditetapkan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) Sebab berperan strategis Untuk Mendorong Perkembangan Kesejaganan Kelompok, serta berkontribusi langsung Di perekonomian nasional Melewati berbagai sektor, Hingga antaranya Retribusi Negara, royalti, dan devisa.
Dikutip Bersama laman resmi Kepolisian Negeri Republik Indonesia (Polri), yang dimaksud Bersama Obyek Vital adalah kawasan, tempat, bangunan dan usaha yang menyangkut harkat hidup orang banyak, kepentingan dan atau sumber pendapatan besar Negeri yang Memperoleh potensi kerawanan dan dapat menggoyahkan stabilitas ekonomi, politik dan Keselamatan bila terjadi gangguan Keselamatan.
Untuk memastikan pengamanan Obvitas ini, KPC memadukan aspek-aspek Keselamatan Bersama operasional Good Mining Practice Untuk sebuah Sistem Manajemen Pengamanan Terpadu. Sistem Management Pengamanan PT KPC ini dikembangkan berdasarkan elemen Bersama Peraturan Kepala Kepolisian RI No 24 Tahun 2007 tentang Sistem Manajemen Pengamanan Organisasi, Perusahaan dan/atau Instansi/Lembaga Pemerintah dan syarat kepatuhan Di ISO 28000 tentang Specification for Security Management System for the Supply Chain. Hal ini membuktikan bahwa KPC selain membuat system manajemen pengamanan berdasarkan kearifan lokal, Akan Tetapi tetap patuh Di standar operasi yang bertaraf internasional.
Sistem tersebut Hingga antaranya, mewajibkan semua anggota satuan pengamanan Hingga lapangan Bagi mengikuti Belajar Dasar (DIKSAR) Sebelumnya ditugaskan. DIKSAR diberikan Dari Kepolisian Area setempat Bersama materi dan kurikulum pelatihan yang telah ditetapkan, guna mengoptimalkan Standar Keselamatan yang baik Bagi menjaga Area operasional KPC yang merupakan Obvitas. Seluruh anggota satuan pengamanan atau 100% petugas telah mengikuti DIKSAR tersebut.
Yang Berhubungan Bersama pelaksaan sistem terpadu ini, apresiasi telah didapatkan Bersama Kepala Kepolisian Area (Kapolda) Kalimantan Timur, Nanang Avianto Pada berkunjung Meninjau pelaksanaan sistem pengamanan Hingga area tambang KPC pertengahan tahun ini.
Kunjungan juga dimaksudkan Bagi mengumpulkan informasi akurat sebagai referensi Untuk merumuskan strategi pengamanan Obvitas Hingga Kaltim. Di kesempatan tersebut, Kapolda Kaltim menyampaikan pengamanan operasional tetap berjalan lancar dan aman.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Terapkan Pengamanan Terpadu, Upaya Anak Usaha BUMI Jaga Obyek Vital Nasional