Jakarta –
Bulan Mei dipenuhi hari libur nasional dan cuti bersama. Momen ini menjadi kesempatan ideal Untuk Berwisata, berkumpul bersama keluarga, atau sekadar beristirahat Untuk rutinitas kerja.
Tetapi, masa liburan sering kali disertai berbagai godaan, seperti Citarasa yang berlimpah, jam makan yang tidak teratur, serta Cara Hidup yang lebih santai.
Ahli gizi Untuk Fasilitas Medis Akademik (RSA) Universitas Gadjah Mada (UGM), Pratiwi Dinia Sari, S Gz, RD, mengatakan, mengonsumsi Citarasa tinggi lemak jenuh, seperti gorengan, Citarasa bersantan, dan aneka olahan daging berlemak, memang sering menjadi Pada tak terpisahkan Untuk momen liburan dan kumpul keluarga. Tetapi Ke balik kenikmatannya, jenis Citarasa ini Memperoleh dampak serius Pada Kesejajaran jika dikonsumsi secara berlebihan.
“Lemak jenuh dapat Meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) Untuk darah yang Untuk jangka panjang bisa menyumbat pembuluh darah dan Meningkatkan risiko Gangguan kardiovaskular seperti Gangguan jantung koroner, gagal jantung, hingga stroke,” jelas Pratiwi, dikutip Untuk laman UGM, Selasa (27/5/2025).
Selain makan tinggi lemak, Citarasa manis, seperti kue, minuman bersoda, dan dessert yang dikonsumsi secara berlebihan Pada liburan juga Memperoleh dampak tersendiri. Pratiwi mengatakan, kandungan gula yang tinggi Untuk Citarasa tersebut dapat memicu lonjakan kadar gula darah secara cepat.
Tubuh yang Merasakan lonjakan gula darah secara berulang Akansegera lebih cepat merasa lapar, mudah lelah, dan Merasakan penumpukan lemak, terutama Ke jaringan adiposa.
“Lonjakan ini Akansegera memicu peningkatan produksi insulin Untuk tubuh sebagai respon alami, Tetapi jika terlalu sering terjadi, bisa berdampak negatif,” lanjutnya.
Jika pola konsumsi seperti ini terus berulang setiap kali liburan tiba, lanjutnya, risiko Kesejajaran jangka panjang menjadi tidak bisa diabaikan. Pasalnya, tubuh Akansegera terus-menerus Merasakan lonjakan gula darah dan insulin dipaksa bekerja terlalu keras Untuk jangka waktu lama yang memicu terjadinya resistensi insulin.
“Ini Situasi Ke mana insulin tidak lagi efektif menjaga kadar gula darah tetap normal, dan lama-lama Akansegera berkembang menjadi diabetes mellitus,” ujar Pratiwi.
(suc/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tak Cuma Buncit, Kalap Makan Pada Libur ‘Cutiber’ Bisa Picu Gangguan Serius