Jakarta –
Sebuah hotel Ke Torbey, Inggris tak terima Di ditagih lebih Rp 200 juta Bagi membayar tagihan air. Mereka pun menuntut perusahaan air dan mengatakan meteran air mereka rusak.
Dilansir Bersama BBC, Jumat (26/7/2024) pihak Livermead Cliff Hotel mengatakan mereka ditagih berlebihan hingga ratusan juta Bagi pembayaran air. Padahal meteran hotel mereka rusak.
Tagihan tersebut Bagi periode Di tahun 2012 dan 2014, ketika diklaim bahwa meteran tersebut rusak tetapi tidak diganti Bersama pemasok hotel, yaitu Pennon Water Services.
“Kami memeriksa meteran, pergi membacanya, tidak bisa membacanya. Lalu kami memasukkan tangan kami Di Untuk tempat meteran itu berada dan menariknya keluar. Itu Malahan tidak terpasang,” kata Anthony Rew, direktur hotel.
Rew melanjutkan bahwa Di 3,5 tahun mereka ditagih berlebihan sebanyak 7,7 meter kubik air setiap harinya. Padahal hotel biasanya hanya menggunakan 5,5 meter kubik.
Sekarang tagihan sudah kembali normal Dari meteran diganti. Bos hotel mengatakan bisnisnya telah ditagih berlebihan sebesar 15.000 pound sterling (Rp 264 jutaan) dan dia meminta perusahaan air Bagi berkompromi.
“Ke dasarnya, kami hanya ingin duduk, berbicara Bersama mereka dan berkata, ‘Kami telah ditagih berlebihan Di periode tiga setengah tahun ini’,” katanya.
Hotel tersebut telah diancam Akansegera diputus sambungannya Untuk perselisihan yang telah berlangsung Di enam tahun tersebut. Pennon Water Services mengatakan pihaknya selalu bekerja sama Bersama pelanggan Bagi Mengejar masalah konsumsi apa pun.
“Kami Akansegera selalu bekerja Bersama pelanggan kami Bagi Mengejar penyebab masalah konsumsi,” kata perusahaan Untuk rilisnya.
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Tagihan Air Capai Rp 264 Juta, Hotel Sengketakan Perusahaan Air