Jakarta –
Ke tahun 1963, dua orang remaja berusia 17 tahun menemukan ide Untuk proyek sains sekolahnya: bertahan tanpa tidur Untuk waktu lama.
Eksperimen ini berawal Untuk Randy Gardner dan Bruce McAllister, yang awalnya ingin mempelajari efek kurang tidur. Setelahnya berunding cukup lama, mereka melempar koin Untuk menentukan siapa yang Akansegera menjadi objek proyek. Randy pun kalah Untuk undian dan bersiap menjadi objek percobaan.
Eksperimen ini Setelahnya Itu Menarik Perhatian perhatian peneliti tidur Untuk Universitas Stanford, Dr William C. Dement. Dia Setelahnya Itu meneliti efek kurang tidur yang didalami Bersama Randy sepanjang eksperimen tersebut.
Diberitakan BBC, Atas permintaan orang tua Randy, percobaan ini akhirnya diawasi Bersama Dement, serta Lt. Cmdr. John J. Ross Untuk Unit Studi Neuropsikiatri Medis Angkatan Laut AS Ke San Diego guna Untuk Meninjau Keadaan Randy Pada eksperimen ini.
“Ia sangat Segar secara fisik,” kata Dement. “Bersama Sebab Itu kami selalu bisa membuatnya bersemangat Bersama bermain basket atau bowling, dan hal-hal seperti itu. Jika ia memejamkan mata, ia Akansegera langsung tertidur.”
Malam hari lebih sulit Sebab tidak ada yang bisa dilakukan dan mereka kesulitan membuatnya tetap terjaga.
Para siswa itu sangat serius dan terus Melakukanlangkah-Langkah Untuk menyelesaikan proyek sainsnya. Akhirnya Setelahnya 264 jam tidak tidur, Pencapaian dunia terpecahkan dan eksperimen pun berakhir.
Alih-alih meringkuk Ke tempat tidurnya sendiri Untuk beristirahat, Randy dibawa Hingga Fasilitas Medis angkatan laut tempat gelombang otaknya dipantau. McAllister menjelaskan apa yang terjadi Berikutnya.
Next: Efek tak tidur 11 hari
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Pria AS Cetak Pencapaian Tidak Tidur 11 Hari, Begini yang Terjadi Ke Tubuhnya