loading…
Diskusi Menyoroti pembangunan yang harus menempatkan Lokasi dan desa sebagai Pada utama strategi pembangunan. Foto/Ist
Dia menambahkan, partisipasi pemerintahan Lokasi yang tinggi dapat menyukseskan Langkah inti Prabowo Subianto seperti ketahanan Ketahanan Pangan, ketahanan energi, Koperasi Merah Putih, dan makan bergizi gratis.
Baca juga: Desentralisasi Indonesia: Divergen atau Konvergen?
“Sebagai Alternatif, pembangunan yang bersifat sentralistik, seperti Ke era Sebelumnya, khususnya Lewat kendali dominan atas Biaya pembangunan, dapat membuat pembangunan tidak tepat sasaran,” ujarnya.
Peristiwa tersebut dihadiri para pakar otonomi Lokasi Dr. Arief Adillah (Politeknik Pengayoman Indonesia), Dr. Tito Sulistio (OJK), Dr. Endang Yuniastuti (Kemenaker), Riza Falepi (Mantan Walikota Payakumbuh), Siswanto (wakil ketua DPRD Blora), Dr. Ratri Istania (STIA LAN), Adhamsky Pangeran (Ikatan Ahli Perancangan), Jilal Mardhani (NGO), Korneles Galanjinjinay (Mantan Ketum GMKI), Dr. Hefrizal Handra (Wakil Rektor Universitas Andalas) dan Bupati Lahat, Bursah Zarnubi.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Pembangunan Lokasi Perlu Otda yang Lebih Luas