Jakarta –
Osteoporosis adalah Penyakit yang umum dialami wanita lansia (lanjut usia). Salah satu faktor yang memengaruhi yaitu kebiasaan minum teh atau Minuman. Lantas, mana yang lebih berisiko?
Osteoporosis merupakan masalah umum yang dihadapi Di orang Di usia Ke atas 50 tahun atau tergolong lansia (lanjut usia).
Penyakit tulang ini ditandai Di penurunan massa dan Mutu jaringan tulang, membuat tulang menjadi keropos, lemah, dan rapuh Agar sangat mudah patah Malahan Sebab benturan ringan sekalipun.
Penyakit tulang ini sering disebut sebagai Penyakit ‘diam’ Sebab gejalanya tidak terasa hingga terjadi patah tulang. Umumnya mengenai tulang Dibagian pinggul, lutut Dibelakang, dan pergelangan tangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati osteoporosis menyerang orang lanjut usia, wanita diketahui Memperoleh risiko lebih besar terkena Penyakit ini. Hal tersebut disebabkan Sebab kadar estrogen, hormon yang mendukung metabolisme tulang menurun Sesudah menopause.
Dilansir Di sciencealert.com (17/12), para peneliti Kesejajaran Komunitas Di Universitas Flinders Ke Australia Meneliti kebiasan minum teh dan Minuman Di 9.700 wanita Amerika Serikat Ke atas 65 tahun dan efeknya Pada osteoporosis.
Studi ini mengumpulkan data tentang Kesejajaran tulang wanita, mengukur kepadatan mineral tulang Ke pinggul dan Dibagian femur Antara tulang paha dan pinggul. Mereka menggunakan sinar X Untuk menyimpulkan kandungan mineral tulang Ke dalamnya.
|
Studi Menunjukkan efek minum Minuman dan teh Ke wanita lansia. Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Di Studi ini ditemukan wanita yang rutin minum teh cenderung Memperoleh kepadatan mineral tulang Ke pinggul (BMD atau Bone Mineral Density) sedikit lebih tinggi tetapi signifikan dibandingkan mereka yang tidak minum teh.
Hal tersebut diduga Sebab senyawa Di teh yaitu katekin, yang dapat Menyediakan dorongan Ke sel-sel yang bertanggung jawab Untuk membangun tulang. Konsumsi teh juga tampaknya Memperoleh efek sangat bermanfaat Ke wanita Di obesitas.
Ke sisi lain kebiasaan minum Minuman Menunjukkan hasil berbeda. Wanita yang minum lebih Di lima cangkir Minuman per hari cenderung Memperoleh kepadatan mineral tulang lebih rendah. Hal ini pun mendukung Studi lain yang Menunjukkan kalau kafein berdampak negatif Ke penyerapan kalsium.
Konsumsi Minuman Di jumlah berapapun juga dikaitkan Di penurunan kepadatan mineral tulang femur Ke wanita yang juga sering mengonsumsi alkohol Di jumlah tinggi.
Tetapi perlu diingat kalau hasil Studi tersebut Mungkin Saja tidak berlaku Untuk Pertumbuhan wanita lebih luas.
Menurut hasil Studi, rupanya Minuman memberi efek negatif dan lebih beriisko Pada penurunan kepadatan tulang wanita lansia. Foto: iStock |
Ahli epidemiologi Flinders, Enwu Liu pun Menginformasikan kalau Studi ini bukan berarti mengharuskan wanita lansia berhenti minum Minuman dan mulai minum teh lebih banyak.
Laporan ini hanya Menunjukkan kalau konsumsi teh Di jumlah Lagi bisa menjadi salah satu cara mudah mendukung Kesejajaran tulang. Ke sisi lain juga memperingati wanita lansia kalau asupan Minuman tinggi Mungkin Saja tidak baik Untuk Kesejajaran tulang, terutama Untuk wanita yang mengonsumsi alkohol.
“Kendati kalsium dan vitamin D menjadi landasan Kesejajaran tulang, apa yang ada Ke Di cangkir minuman Anda dapat berperan” jelas ahli tersebut.
(aqr/adr)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Minuman atau Teh, Mana yang Lebih Ramah Untuk Kesejajaran Tulang Wanita?












