Kemenparekraf Tekankan Pentingnya Tingkatkan Standar SDM Untuk Majukan Parekraf

JAKARTA – Kementerian Wisata Internasional dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Menginformasikan pentingnya Memperbaiki Standar Sumber Daya Manusia (SDM) Untuk memajukan sektor Wisata Internasional dan ekonomi kreatif (parekfraf). Pembaruan ini dilakukan Lewat pelatihan dan sertifikasi Untuk mengasah kemampuan SDM.

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Martini Mohamad Paham mengatakan capaian Bersama pelatihan dan sertifikasi yang diberikan kepada SDM parekraf terbukti memengaruhi industri ekonomi dan kreatif.

“Pastinya, kami ngobrol Bersama para pelaku industri ternyata ngefek banget, selain Bersama hasil survei kami, hasil pelatihan kami mendongkrak daya saing dan Kelebihan,” kata Martini Pada Pertemuan Koordinasi Arah Aturan Pembaruan SDM Parekraf Tahun 2025—2029 Di Kemayoran, Jakarta Pusat Ke Selasa, 15 Oktober 2024.

Kemenparekraf pun Menginformasikan data bahwa ada 27.200 pelaku Wisata Internasional dan 54.302 pelaku ekonomi kreatif yang telah Memperoleh pelatihan kompetensi sebagai bentuk Pembaruan SDM parekraf. Adapun 63.412 pelaku Wisata Internasional dan ekonomi kreatif telah difasilitasi sertifikasi kompetensi ini.

Martini menjelaskan pelatihan dan sertifikasi ini nantinya Berencana menjadi bekal Untuk menciptakan SDM parekraf yang berkualitas dan berdaya saing sesuai Bersama sub sektor yang dikerahkan.

Diharapkan peningkatan Standar SDM ini nantinya bisa terus membantu memajukan perekonomian yang juga berdampak baik Untuk sektor Wisata Internasional dan ekonomi kreatif.

“Dan ini yang kita harapkan secara ekonomi bisa membantu perekonomian, yang ujung-ujungnya kalau ekonomi naik, daya beli Komunitas Berencana naik dan ini menjadi looping yang bagus Untuk menciptakan Standar ekraf yang baik juga,” tandasnya.

Ke Pada Yang Sama, Kemenparekraf juga melakukan survei Untuk mengukur dampak pelatihan dan sertifikasi kompetensi kepada lebih Bersama 1.000 SDM Wisata Internasional dan ekonomi kreatif.

Untuk survei tersebut, sebanyak 60,3 persen mengaku Memperoleh peningkatan pendapatan Sesudah Memperoleh pelatihan, dan 52,2 persen Merasakan peningkatan pendapatan Sesudah Memperoleh sertifikat kompetensi.