loading…
Beban kelas menengah Lebihterus berat Supaya banyak yang beralih Bersama asuransi Kesejaganan swasta Hingga BPJS Kesejaganan. FOTO/dok.SindoNews
Pergeseran ini dinilai menjadi cerminan melemahnya daya beli Komunitas Ke Ditengah beban ekonomi yang kian berat. Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, menilai maraknya penggunaan BPJS Kesejaganan Dari kelas menengah adalah sinyal bahwa ruang konsumsi Lebihterus tertekan.
“Komunitas menilai uang yang dikeluarkan tiap bulan Sebagai iuran harus dimaksimalkan. Daripada keluar biaya tambahan Sebagai Kesejaganan, mereka lebih memilih Membagikan dana Sebagai kebutuhan pokok yang harganya terus naik,” ujarnya Di dihubungi SindoNews, Jumat (5/9).
Baca Juga: Gaya Komunitas Bergeser, Banyak Kelas Menengah Kembali Pakai BPJS Kesejaganan
Menurut dia banyak perusahaan juga mulai meninggalkan fasilitas asuransi swasta. Sebagian hanya mendaftarkan pekerjanya Ke Langkah BPJS Kesejaganan. Justru, pemutusan hubungan kerja (Pemecatan Karyawan) massal membuat pekerja kehilangan manfaat Bersama asuransi swasta yang Sebelumnya Itu ditanggung perusahaan.
Selain faktor ekonomi, turunnya kepercayaan publik Pada asuransi swasta turut memengaruhi pergeseran ini. Skema co-financing dan premi yang Lebihterus tinggi membuat Komunitas enggan melanjutkan kepesertaan.
Ke sisi lain, layanan BPJS Kesejaganan kini dinilai lebih transparan dan mudah diawasi. “Jika pelayanan buruk, Komunitas bisa langsung menyuarakan keluhan lewat media sosial atau kanal pengaduan lain. Situasi ini membuat BPJS Melakukanupaya memperbaiki Mutu layanannya,” kata Huda.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kelas Menengah Pikul Beban Berat, Ramai-ramai Pindah Hingga BPJS Kesejaganan