loading…
Mengejar target Perkembangan ekonomi 8% membutuhkan konektivitas antar-pulau dan antar-Bangsa yang andal. Foto/Dok
Bagi mengejar konektivitas dan target Perkembangan ekonomi tadi, berbagai cara perlu ditempuh. Termasuk, Mengadakan ajang kemaritiman berskala Internasional, seperti Sea Indonesia 2025.
Ajang yang Akansegera kembali hadir Di 14-16 Mei 2025 itu mengusung tagline “SEA INDONESIA 2025; Maritime One Stop Shop (MOSS), The Most Exclusive Maritime Exhibition & Conference”. Ini adalah ajang pameran dan seminar yang menjadi tempat bertemunya para pengusaha kemaritiman Indonesia dan dunia.
“Sea Indonesia 2025 Memperkenalkan lebih Di 150 exhibitor, baik Di Di negeri maupun luar negeri. Para exhibitor merupakan Pada penting Di Maritime Ecosystem Internasional,” kata Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan, Johnson W. Sutjipto selaku event organizer, Di keterangan tertulis.
Johnson menambahkan, event ini menjadi kesempatan yang sangat bagus Bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia Bagi membangun kolaborasi dan kerja sama Di perusahaan kemaritiman Internasional. Pada tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama Usaha dan Penanaman Modal Asing.
“Event ini menyediakan segala yang diperlukan Bagi mendukung terwujudnya kerja sama Usaha dan Penanaman Modal Asing,” katanya.
Pelaksanaan event ini juga bertepatan Di 20 tahun implementasi asas cabotage Di Indonesia sesuai Di Instruksi Ri No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional. Sea Indonesia 2025 adalah bentuk Pemberian Komunitas maritim mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Di Di Yang Sama, komisaris PT Kshatriya Piningit Kamulyan Siana A. Surya, menjelaskan tujuan event ini adalah Bagi memfasilitasi berkumpulnya para pemangku kepentingan kemaritiman Indonesia dan luar negeri.
“Event ini juga menjadi ajang Bagi menjalin Sambungan dan jaringan Usaha Mutakhir, membuka pintu kerja sama Mutakhir dan beragam Kemungkinan usaha Di bidang Usaha dan Penanaman Modal Asing,” kata Siana.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kejar Perkembangan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal