loading…
Lincah hadapi gejolak, BRI amankan aset tetap Bersama manajemen risiko proaktif.
Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menyampaikan bahwa Hingga Ditengah tekanan konsumsi domestik yang terjadi, BRI tetap mengedepankan prinsip Kemajuan yang selektif guna menjaga Standar kredit secara berkelanjutan. Sebagai bank Bersama porsi pembiayaan Usaha Mikro Kecil terbesar Hingga Tanah Air, BRI mencatatkan penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil hingga Maret 2025 sebesar Rp1.126,02 triliun atau setara 81,97% Bersama total portofolio kredit.
Langkah ini pun menjadi penting agar Kemajuan pembiayaan tetap selaras Bersama Kepuasan pasar, tanpa mengorbankan aspek kehati-hatian Di pengelolaan risiko. Hal ini tercermin Bersama membaiknya rasio Non Performing Loan(NPL) BRI Bersama 3,11% Ke akhir Triwulan I 2024 menjadi 2,97% Hingga akhir Triwulan I 2025. Perbaikan serupa juga terlihat Ke rasio Loan at Risk (LAR) yang membaik atau turun Bersama 12,68% Hingga akhir Triwulan I 2024 menjadi 11,12% Hingga akhir Triwulan I 2025.
“Tentunya kita memperkuat fungsi monitoringdan juga early warning system, Agar dapat mengetahui Kepuasan nasabah dan juga antisipasi apabila terjadi potensi pemburukan,” ujar Mucharom Di Press ConferencePaparan Kinerja Keuangan Triwulan I Tahun 2025, Rabu (30/4/2025).
Lanjutnya, kata Mucharom Di memperkuat segmen Usaha Mikro Kecil, kesiapan sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung juga menjadi perhatian Perseroan. Penilaian dilakukan Di kompetensi dan kapasitas Skuat yang ada, khususnya Hingga lini-lini Usaha utama.
Hingga Di yang sama, selain early warning system, BRI juga melakukan penyempurnaan Di fraud detecting system agar mampu mengidentifikasi potensi risiko dan proaktifserta Karya Hingga proses Usaha juga Ditengah ditelaah ulang sebagai Pada Bersama penguatan fondasi manajemen risiko secara keseluruhan.
“Kita juga lihat kembali sistem dan tools yang ada Di ini, kita coba lihat dan reviewkembali, kita sudah punya credit scoring, credit rating.Lalu, kita lihat kembali tentunya nanti credit ratingkita ini yang lebih granular dan Bisa Jadi lebih bisa membedakan per masing-masing sektor ekonomi, per masing-masing region, Agar kita bisa melihat risiko secara lebih detaillagi,” ujarnya.
Adapun, sepanjang Triwulan I 2025, perekonomian Internasional sendiri masih dibayangi ketidakpastian akibat meningkatnya tensi Hubungan Dunia dan dampak lanjutan Bersama Konflik Bersenjata tarif, yang menekan Karya Perdagangan Global dan rantai pasok. Meski demikian, Hingga Ditengah tantangan tersebut, BRI Group mampu membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun serta mencatatkan total aset sebesar Rp2.098,23 triliun, tumbuh 5,49% secara year-on-year.
Sebagai informasi, Direktur Manajemen Risiko BRI, Mucharom diangkat Di Diskusi Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI Ke 24 Maret 2025 dan mulai melaksanakan tugas Setelahnya memperoleh persetujuan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Bersama OJK.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Jurus Jitu Manajemen Risiko BRI