Wisata  

Jogjakarta Godok Aturan Wajib Life Jacket Ke Pantai Selatan



Yogyakarta

Pemerintah Provinsi Area Istimewa Yogyakarta (DIY) Ditengah mengkaji penerapan aturan wajib penggunaan jaket pelampung atau life jacket Bagi wisatawan yang Berendam Ke Pantai Selatan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya Meningkatkan keselamatan wisatawan Untuk bahaya arus pecah (rip current), yang kerap menyebabkan kecelakaan laut.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Area (BPBD) DIY, Noviar Rahmad, menyebut Keputusan itu masih Untuk tahap pembahasan Di berbagai instansi, mulai Untuk Dinas Perjalanan Ke Luarnegeri dan Basarnas Yogyakarta. Jika disepakati, aturan tersebut Berencana berlaku secara permanen.

“Kami berencana mewajibkan memakai pelampung, Karena Itu pakai life jacket Supaya mereka walaupun Berendam Ke tempat yang berbahaya, Berencana Untuk keadaan aman,” kata Noviar seperti dikutip Untuk Di, Selasa (4/2/2025).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecelakaan laut bisa terjadi kapan saja tidak melulu Pada cuaca ekstrem. Noviar mengatakan Untuk implementasinya, pengawasan aturan itu Berencana melibatkan berbagai pihak, termasuk Satlinmas Rescue Istimewa, kelompok sadar wisata (Pokdarwis), nelayan, dan Komunitas Di pantai.

Ke Di Itu, pemerintah juga Menyediakan Potensi Bagi Komunitas Di pantai Bagi berperan Untuk penyediaan life jacket. Wisatawan dapat menyewa jaket pelampung Untuk warga setempat, mirip Di sistem penyewaan ban renang Ke kolam renang.

“Nanti bisa Karena Itu mata pencaharian Terbaru. Komunitas bisa menyewakan, seperti Ke kolam renang. Ke kolam renang itu kan orang supaya aman dia nyewa ban, nah ini menyewa life jacket,” ujar Noviar.

Wacana aturan itu muncul sebagai respons atas kecelakaan tragis Ke Pantai Drini, Gunungkidul, Di 28 Januari lalu. Untuk insiden tersebut, 13 siswa SMPN 7 Mojokerto terseret arus, Di empat Ke antaranya meninggal dunia Sesudah terjebak Ke rip current.

Rip current bukan Trend Populer yang hanya terjadi Ke Pantai Drini atau pantai-pantai lain Ke Yogyakarta. Trend Populer itu juga bisa ditemukan Ke banyak pantai berombak lain Ke berbagai penjuru dunia.

National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), lembaga Pemerintah Federal Amerika Serikat yang Menyimak cuaca dan Kebugaran lautan, mendefinisikan rip current sebagai arus lokal yang Masuk menjauhi garis pantai Ke Ditengah laut. Arus balik itu Memiliki pola tegak lurus atau membentuk sudut tajam Pada garis pantai.

Rip current bisa terbentuk Ke Di titik-titik rendah laut atau gundukan pasir, juga Ke Didekat dermaga atau pelabuhan. Arus itu biasanya pecah tidak jauh Untuk pantai Di lebar Di Umumnya tak melebihi 25 meter.

Tanda paling mudah Bagi mengenali rip current adalah tidak terbentuknya buih Sesudah gelombang pecah Ke pesisir. Itu Menunjukkan adanya arus balik yang terbentuk Ke area perairan itu.

Kecepatanakses lazim arus mencapai 0,3-0,6 meter per detik. Justru, sejumlah rip current pernah tercatat mencapai Kecepatanakses 2,4 meter per detik. Lantaran itu, rip current menjadi bahaya laten Bagi orang yang Berendam Ke pantai.

Wujud arus tersebut seperti koridor atau celah air yang relatif Tenteram Ke Ditengah kecamuk ombak yang bergulung-gulung Ke pantai. Wujud rip current yang seperti koridor atau celah air Tenteram itu membuat banyak perenang tak Mengetahui jika dia Lagi memasuki alur air kencang tersebut.

kekuatan arus itu bisa berakibat fatal, Lantaran dapat menyeret orang Ke Ditengah laut dan membuat orang itu kehabisan tenaga Pada melawan dorongan arus itu, Sesudah Itu tenggelam.

Dikutip Untuk situs BMKG, tanda-tanda rip current sebenarnya bisa dikenali. Mulai Untuk warna air yang lebih gelap, ombak yang lebih kecil, atau pola aliran yang tampak berbeda. Celah Ke Di ombak yang terus bergerak Ke laut juga bisa menjadi indikasi Trend Populer tersebut.

Bagi menghindari bahaya, pengunjung sebaiknya Berendam Ke area yang diawasi petugas pantai dan menghindari Berendam sendirian, terlebih Ke pantai yang tidak Memiliki penjaga.

Jika terjebak rip current, tetaplah Tenteram dan jangan melawan arus secara langsung. Cobalah Berendam Ke arah Di sejajar pantai hingga keluar Untuk arus, lalu kembali Ke tepian.

Aturan life jacket itu diharapkan insiden serupa dapat diminimalisir Supaya wisatawan bisa menikmati keindahan Pantai Selatan Di lebih aman.

(fem/fem)

Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Jogjakarta Godok Aturan Wajib Life Jacket Ke Pantai Selatan