Jakarta –
Investigasi awal kecelakaan pesawat kargo Emirates Di Bandara Internasional Hong Kong Di 20 Oktober terungkap. Salah satu mesin pesawat itu justru menggeber tenaga Sesudah menyentuh landasan, bukan melambat.
Dikutip Di scmp.com, Rabu (19/11/2025), pesawat yang Merasakan kecelakaan itu adalah Emirates bernomor EK9788 yang terbang Di Dubai dan dioperasikan Dari maskapai kargo Turki, ACT Airlines. Pada mendarat Di landasan utara, pesawat tiba-tiba membelok dan kehilangan kendali Sebelumnya masuk Hingga perairan Didekat landasan.
“Analisis ini Berencana membantu Skuat investigasi menentukan Situasi, penyebab, dan faktor yang berkontribusi Pada kecelakaan tersebut,” demikian isi laporan Otoritas Investigasi Kecelakaan Udara Hong Kong (AAIA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut laporan awal yang dirilis AAIA, salah satu Di empat mesin pesawat, mesin nomor 4, Merasakan percepatan yang tidak normal Sesudah pesawat menyentuh landasan. Data Menunjukkan mesin itu melonjak hingga 90% tenaga (N1 forward thrust) Di pukul 03.52, lalu naik lagi hingga 107% hanya Di 12 detik.
Dua ahli penerbangan menyebut Situasi tersebut tidak lazim. Mereka menilai seharusnya mesin tidak menambah tenaga Pada pesawat mendarat.
Nah, akibat dorongan mesin Di sisi kanan, pesawat langsung membelok Hingga kiri, keluar Di landasan utara, dan menabrak Kendaraan Pribadi patroli Keselamatan Sebelumnya tercebur Hingga laut.
Dua petugas bandara tewas Di kejadian itu.
“Pada mendarat, seharusnya tidak ada penambahan tenaga mesin Sebab tujuannya memperlambat pesawat,” ujar Darryl Chan Chun-hoi Di Hong Kong Institute of Engineers.
Senada, Steven Dominique Cheung, chairman Hong Kong Professional Airline Pilots Association, mengatakan hilangnya kendali Di Situasi satu mesin bertenaga dan tiga mesin tidak aktif pasti membuat arah pesawat tak bisa dipertahankan.
Laporan itu juga Menginformasikan bahwa thrust reverser mesin nomor 4 sudah tidak berfungsi Dari Sebelumnya penerbangan, tetapi Bersama status itu pesawat masih diperbolehkan Untuk terbang. Bersama Situasi itu pesawat tetap bisa mengandalkan sistem autobrake dan tiga reverser lainnya.
Akan Tetapi, Sesudah touchdown, autobrake mendadak nonaktif, Supaya kru harus mengerem secara manual. Sebab hilangnya autobrake belum diketahui dan masih menunggu investigasi lanjutan.
Pemerintah Hong Kong mematok target laporan lengkap rampung Di satu tahun, Kendati investigasi serupa biasanya membutuhkan waktu lebih lama.
(fem/fem)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Investigasi Awal Emirates Kecelakaan-Tercebur Hingga Laut: Mesin Ngebut Pada Mendarat



