Semuel Abrijani Pangerapan Di menyampaikan pengunduran diri sebagai Direktur Jenderal Langkah Informatika (Dirjen Aptika) Di Kamis (4/7). Foto: Sindonews/Muhamad Fadli Ramadan
Hal tersebut disampaikan Dari Semuel Abrijani Pangerapan Di menyampaikan pengunduran diri sebagai Direktur Jenderal Langkah Informatika (Dirjen Aptika). Pengunduran diri ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawabnya Lantaran menjadi pengelola teknis PDNS.
Samuel menjelaskan, Kunci yang diberikan Dari Brain Chiper Di ini masih Untuk tahap proses pengujian. Sebab, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), BSSN (Badan Siber dan Sandi Bangsa), dan Cyber Crime, tak ingin Tindak Kejahatan tersebut terulang.
“Untuk kami proses. Itu (Kunci) bisa Hingga-unduh Dari semua orang. Tadi malam, Rabu (3/7/2024), kita sudah coba Hingga spesimen kita itu bisa terbuka, tapi kita tidak Memiliki informasi yang lebih Untuk lagi,” kata Semuel Hingga Kantor Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis (4/7/2024).
Tetapi, Semuel tidak bisa menyampaikan lebih Untuk Lantaran dirinya sudah tidak Memiliki akses Sebagai Merasakan informasi lebih jauh. Mengingat Di ini dirinya sudah tidak bertugas sebagai Dirjen Aptika Sesudah menyampaikan pengunduran diri secara lisan kepada Menkominfo Budi Arie Setiadi dan mengirim surat resmi Di, Rabu (3/7/2024).
“Saya tidak punya data lebih banyak, saya cuma dapat informasi kuncinya bisa dipakai Di specimen yang kita dapat. Apa itu spesimen? Waktu itu kita Memutuskan data, dan data yang dikunci ini dibuka menggunakan Kunci itu,” tuturnya.
“Pastinya semua orang Untuk bekerja, BSSN Untuk bekerja, Cyber Crime juga bekerja,” lanjutnya.
Soal pengganti, Semuel mengungkapkan bahwa dirinya tak Memiliki informasi Lebih Jelas. Tetapi, ia mengatakan Kominfo pasti Berencana melakukan tindakan Sebagai mengisi Bangku kosong.
“Nanti Berencana ditindaklanjuti segera. Sebagai tanggung jawab moral saya Lantaran saya sebagai dirjen teknis masalahini,”ucapnya.
(dan)
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dirjen Aptika Semuel Pangerapan Mundur, Data Nasional Ternyata Belum Bisa Dibuka