loading…
Bank Indonesia mengungkapkan, penggunaan rubel Ke semua Area perdagangan Sebagai pertama kalinya telah melampaui 50%. Foto/Dok
Moskow dan banyak mitra dagang mereka telah Memperbaiki upaya Sebagai Memangkas paparan Pada sistem keuangan Barat Dari bank-bank besar Rusia terputus Bersama SWIFT Ke tahun 2022 sebagai Dibagian Bersama Hukuman Politik Yang Berhubungan Bersama Ukraina. Perbankan dan sektor Usaha Melakukanlangkah-Langkah Sebagai menggunakan platform keuangan dan perbankan alternatif dan Lebih rajin memakai Kurs Matauang nasional Untuk penyelesaian perdagangan.
Baca Juga: Indonesia Lanjutkan Unjuk Rasa Dedolarisasi, Transaksi Kurs Matauang Lokal Tembus Rp191 Triliun
Ke bulan Mei, rubel menyumbang 52,4% Bersama penyelesaian transaksi Produk Ekspor, naik sedikit Bersama 52% Ke bulan April, Lantaran Moskow mempercepat peralihannya Bersama Kurs Matauang Barat Ke bawah tekanan Hukuman Politik, menurut data Bank Indonesia yang diterbitkan awal bulan ini. Kedua bulan tersebut menandai Sebagai pertama kalinya rubel melebihi 50% Ke semua Area perdagangan utama.
“Secara khusus, peningkatan pembayaran menggunakan rubel bertepatan Bersama penurunan penggunaan Kurs Matauang Bersama Bangsa-Bangsa yang disebut ‘ramah’,” kata Tatiana Belyanchikova, seorang profesor keuangan Ke Universitas Ekonomi Rusia Plekhanov, kepada Rossiyskaya Gazeta.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Dedolarisasi Makin Gencar, Dominasi Rubel Untuk Transaksi Dagang Rusia Tembus 50%