Jakarta –
Kanker dapat menyebabkan rambut rontok Lantaran Terapi yang dijalani pasien. Kemoterapi dan terapi radiasi dapat menyerang sel-sel yang tumbuh cepat Di tubuh, termasuk sel-sel rambut.
Sebagai keluarga penyintas kanker atau Komunitas yang peduli Di para cancer survivor, memilih Sebagai mencukur habis rambut adalah salah satu bentuk Pemberian.
Ini juga yang dilakukan Iwan (74), pria yang berasal Bersama Jakarta Timur. Pada ini, dirinya tergabung Ke Di Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Saya berani gundul sebagai partisipasi saya Di anak-anak yang mengidap kanker ya,” kata Iwan kepada detikcom, Sabtu (15/2/2025).
Bukan tanpa alasan, ternyata Iwan juga merupakan ayah Bersama seorang penyintas kanker. Sang buah hati divonis mengidap kanker 19 tahun silam.
“Anak saya divonis kanker pas umur 5 tahun (tahun 2006), leukimia (kanker darah). Sekarang sudah sembuh, usianya sekarang udah 24 tahun,” tutur Iwan.
Sebagai seorang ayah, ini tentu menjadi pukulan yang keras Lantaran Memperoleh anak tercintanya mengidap Gangguan kronis. Tetapi, dirinya bersama sang istri tidak menyerah Untuk kesembuhan si buah hati.
“(Terapi) kemoterapi Ke Fasilitas Medis. Terapi hampir Disekitar 5 tahun dulu. Sudah beraktivitas normal sekarang,” tutur Iwan.
Sebagai keluarga penyintas kanker, Iwan berpesan bahwa Gangguan ini Kendati terbilang ganas, tetapi masih bisa sembuh. Di ada keyakinan dan semangat Sebagai berobat.
“Gangguan kanker itu bukan segala-galanya. Gangguan kanker bisa diobati dan diupayakan sembuh, asal bisa ditangani Bersama baik. Tetap semangat aja Untuk para pengidap kanker,” tutur Iwan.
“Kanker ini juga bisa dibilang mematikan, Karena Itu perlu Pemberian Bersama pemerintah, orang-orang terdekat, Sebagai kesembuhan (survivor) perlu sekali itu,” tutupnya.
Iwan merupakan salah satu peserta Ke Aksi Massa #BeraniGundul yang digelar Dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Di memeringati Hari Kanker Anak Internasional (HKAI). Kegiatan ini digelar Ke Mal Gandaria City, Jakarta Selatan, Sabtu (15/2).
Di rangka Hari Kanker Anak Sedunia, mari kita tingkatkan kewaspadaan Di paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A) yang dapat memengaruhi Kesejaganan anak.
Di rangka Hari Kanker Anak Sedunia, penting Sebagai Meningkatkan kesadaran Berencana faktor lingkungan yang dapat memengaruhi Kesejaganan anak, termasuk paparan bahan kimia berbahaya seperti BPA (Bisphenol-A).
World Health Organization (WHO) telah mengingatkan bahwa BPA berisiko mengganggu sistem hormon dan dapat menyebabkan gangguan perkembangan Di anak-anak. Sebagai itu, penggunaan bahan bebas BPA Di kemasan Konsumsi, galon, dan mainan anak sangat dianjurkan Untuk melindungi Kesejaganan anak-anak Bersama paparan zat berbahaya.
(dpy/kna)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Cerita Iwan #BeraniGundul Sebagai Dukung Anaknya yang Karena Itu Penyintas Leukemia