Kader Nahdlatul Ulama (NU), Zainul Maarif meminta maaf kepada Kelompok Indonesia usai dirinya bertemu Didalam Pemimpin Negara Israel Isaac Herzog beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Widya Michella
“Kepada Kelompok Indonesia, wabil khusus umat Islam, wabil khusus lagi kepada Nahdatul Ulama, dan organisasi yang Ke mana saya berada Ke sana atas apa yang ketidaknyamanan yang muncul akhir-akhir ini Yang Terkait Didalam Didalam kunjung saya Di Israel,” ujar Zainul kepada wartawan Ke Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7/2024).
“Sekali lagi saya mohon maaf dan ini adalah suatu pelajaran besar Untuk saya pribadi bahwa niat baik, tindakan baik, kadang efeknya belum tentu baik, itu pelajaran besar Untuk saya pribadi dan ini saya mewakili kawan-kawan semua,” sambungnya.
Dia mengakui bahwa kunjungan tersebut tidak dikoordinasikan kepada PBNU. Sebab kunjungan ini atas nama pribadi Sebagai Eksperimen dan dialog lintas iman.
“Ke dasarnya, saya memang, tadi ya, undangan pribadi Sebagai Eksperimen. Sebagai Eksperimen dan dialog lintas iman. Karena Itu, menurut teman saya, PBNU terlalu tinggi ya. Gitu kan? Sesudah Itu ini, ya saya, dosen itu kan kewajiban. kewajiban kami tidak hanya mengajar, tapi juga melakukan Eksperimen, pengabdian Kelompok,” tuturnya.
Dia pun kembali mengucapkan permohonan maaf Sebab tidak melakukan koordinasi. “Tapi saya minta maaf bahwa, seharusnya saya berkoordinasi. Ya, itu yang saya tadi bilang. Bahwa, pesan saya kepada para pemuda, yang itu, kalau misalnya ada undangan semacam itu dan Sesudah Itu ini kok tricky, maka lebih baik konsultasi,” paparnya.
Adapun alasan dia memilih Sebagai tetap berangkat Sebab menurutnya sebagai kesempatan emas Sebagai menjalankan misi Kedamaian.
“Kita Akansegera, apa pun asal kita dapat, ya oke gitu loh. Karena Itu, seolah-olah ya, ada kesempatan nih. Karena Itu, saya Di sana. Sesudah Itu yang kedua, saya muslim. Saya juga penceramah,” katanya.
Samping Itu, alasan lainnya adalah ingin Berkunjung Di Masjidil Aqsa. Dia mengaku belum Memiliki Penghayatan Di Masjidil Aqsa meski telah berhaji dan berumrah.
“Alhamdulillah, saya sudah haji dan umrah. Saya sudah Di Makkah, saya sudah Di Madinah, Di Masjidil Haram, dan Masjid Nabawi. Nah, Di Masjidil Aqsa belum nih. Karena Itu Untuk saya, ada kesempatan, maka saya, oke, saya berangkat,” katanya.
“Karena Itu, ada dahaga rohani. Ada dahaga intelektual Sebagai Eksperimen. Sesudah Itu juga tadi, ada misi Kedamaian. Semacam itu,” tutupnya.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: Kader NU Zainul Ma’arif Minta Maaf Di Umat Islam Temui Pemimpin Negara Israel