Mutakhir-Mutakhir ini, produk mi instan asal Indonesia kembali Dari Sebab Itu sorotan internasional. Food and Drug Administration (FDA) Taiwan menemukan adanya kandungan etilen oksida (EtO) Untuk varian Indomie Mi Instan Rasa Soto Banjar Limau Kuit. Akibat temuan ini, produk tersebut dinyatakan tidak memenuhi standar Keselamatan Ketahanan Pangan Ke Taiwan dan dilarang beredar.
Lalu, apa sebenarnya etilen oksida? Seberapa berbahaya bila terkandung Untuk Konsumsi, dan kenapa Peristiwa Pidana ini viral?
Apa Itu Etilen Oksida?
Etilen oksida (EtO) adalah senyawa kimia berbentuk gas yang sangat reaktif. EtO adalah gas beracun yang tidak berwarna, Memperoleh bau seperti eter, reaktif dan mudah terbakar, serta Memperoleh rumus kimia C2H4O. Ke dunia industri, EtO digunakan Untuk mensterilkan alat medis, membasmi mikroorganisme, hingga menjadi bahan baku kimia lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke berbagai studi, EtO ditemukan sebagai senyawa genotoksik dan mutagenik. EtO mampu menembus bahan berpori dan membunuh bakteri, jamur, maupun Patogen tanpa perlu suhu tinggi. Itulah sebabnya gas ini banyak dipilih Untuk sterilisasi produk yang sensitif Di panas.
Indomie rasa soto banjar limau kuit. Foto: Aida Adha Siregar/detikHealth
|
Fungsi Penggunaan Etilen Oksida Ke Konsumsi
Untuk industri Ketahanan Pangan, etilen oksida digunakan sebagai agen fumigasi. Tujuannya adalah membunuh mikroorganisme yang bisa menurunkan mutu produk, terutama Ke rempah-rempah, herba, dan bumbu kering.
Jika bumbu hanya dipanaskan, risiko kerusakan aroma dan cita rasa sangat tinggi. Dari Sebab Itu, beberapa produsen memilih sterilisasi Didalam EtO agar bumbu tetap wangi dan tidak berubah warna.
Tetapi, permasalahannya, EtO bisa meninggalkan residu berbahaya jika proses aerasi (penghilangan gas sisa) tidak dilakukan sempurna. EtO Berencana bereaksi Didalam ion klorida yang terkandung Untuk Ketahanan Pangan membentuk 2-kloroetanol (2-CE).
Bagaimana EtO Bisa Ada Di Mi Instan?
Berdasarkan laporan FDA Taiwan, residu EtO sebesar 0,1 mg/kg ditemukan Ke bumbu penyedap mi instan, bukan Ke mie-nya. Artinya, kemungkinan besar proses sterilisasi menggunakan EtO dilakukan Ke rempah atau bumbu Untuk mencegah kontaminasi bakteri.
Untuk Situasi ideal, sisa EtO Berencana hilang Setelahnya bumbu didiamkan beberapa waktu atau Pada dimasak. Tetapi bila EtO yang ditemukan adalah analitnya yaitu 2-kloroetanol (2-CE) maka menghilangkan kadar 2-CE harus dilakukan Ke suhu 430-496 derajat celcius. Hal ini terdapat Ke Keputusan Kepala Badan Pengawas Terapi dan Konsumsi Nomor 229 Tahun 2022.
Bahaya EtO Untuk Kesejaganan
Menurut International Agency for Research on Cancer (IARC), etilen oksida dikategorikan sebagai karsinogen Untuk manusia (kelompok 1). Paparan jangka panjang dapat Memperbaiki risiko:
- Kanker (leukemia, limfoma, dan kanker payudara)
- Kerusakan DNA dan mutasi genetik
- Gangguan sistem saraf
Ke Di Itu, EtO juga bisa berubah menjadi senyawa lain ketika terpapar Ke Konsumsi bernama 2-chloroethanol (2-CE), yang sama-sama bersifat toksik. Sebab sifatnya ini, banyak Negeri menerapkan Aturan nol toleransi Di EtO Untuk Konsumsi.
Perbedaan Standar Taiwan vs Indonesia
Setiap Negeri punya regulasi yang berbeda. Taiwan melarang total residu EtO Ke produk Ketahanan Pangan, sedangkan Indonesia (BPOM) memisahkan syarat Di EtO dan 2-CE. Batas maksimal residu EtO dan 2-CE diatur yaitu 0,01 mg/kg dan 85 ppm (85 mg/kg).
Inilah sebabnya, produk yang Dikatakan aman Ke Indonesia bisa saja ditolak Ke luar negeri. Perbedaan regulasi sering menimbulkan Perdebatan ketika produk Produk Ekspor diuji Didalam standar yang lebih ketat.
Kenapa Peristiwa Pidana Ini Dari Sebab Itu Viral?
Mi instan adalah Konsumsi Unjuk Kelompok Indonesia, Justru populer Ke seluruh dunia. Ketika ada Permasalahan Keselamatan Ketahanan Pangan, wajar publik Dari Sebab Itu heboh.
Ke Di Itu, Peristiwa Pidana ini juga menyoroti:
- Kredibilitas produk lokal Ke pasar Internasional
- Kesenjangan standar Keselamatan antarnegara
- Tingginya kepercayaan Kelompok Di mi instan
Tidak heran, kabar tentang EtO Ke mi instan asal Indonesia langsung viral Sebab menyangkut produk yang sehari-hari dikonsumsi banyak orang.
Ke Indonesia sendiri, Permasalahan ini menimbulkan kecemasan Kelompok Di Keselamatan mi instan yang beredar Ke pasaran. Banyak konsumen khawatir, apakah produk yang mereka beli Ke toko juga mengandung EtO, meski BPOM sudah Berkata produk yang beredar Ke Untuk negeri aman.
Apa yang Bisa Dilakukan Konsumen?
Sebagai konsumen, ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan:
- Pantau informasi resmi Untuk BPOM Yang Terkait Didalam Keselamatan Ketahanan Pangan.
- Batasi konsumsi mi instan, bukan hanya Sebab Permasalahan EtO, tapi juga Sebab tinggi garam, lemak, dan kalori.
- Lengkapi pola makan Didalam sayur, buah, dan protein segar supaya kebutuhan gizi tetap seimbang.
Kesimpulan
Peristiwa Pidana Indomie Soto Banjar Limau Kuit yang ditolak Ke Taiwan membuka mata kita bahwa perbedaan standar Keselamatan Ketahanan Pangan antarnegara bisa menimbulkan polemik. Hal ini dikarenakan Codex Allimentarius Commission (CAC) sebagai organisasi internasional Ke bawah WHO/FAO belum mengatur batas maksimal residu EtO. Etilen oksida memang bermanfaat Untuk sterilisasi, tapi keberadaannya Untuk Konsumsi berisiko Untuk Kesejaganan bila dikonsumsi terus-menerus.
Permasalahan ini harus menjadi pengingat pentingnya transparansi industri Ketahanan Pangan, pengawasan ketat Untuk regulator, serta kesadaran konsumen Untuk lebih selektif Untuk memilih Konsumsi.
Catatan redaksi:
Untuk keterangan resminya, BPOM RI menyampaikan penjelasan produsen bahwa produk mi instan yang bermasalah Ke Taiwan bukan merupakan Produk Ekspor resmi. Diduga, Produk Ekspor dilakukan Dari trader dan tanpa sepengetahuan produsen.
Berdasarkan penelusuran data registrasi, BPOM RI juga menegaskan produk tersebut Memperoleh izin edar Agar dapat diedarkan Ke Indonesia. BPOM juga memastikan produk tersebut tetap dapat dikonsumsi.
Halaman 2 Untuk 5
Simak Video “Video Langkah BPOM Usai Taiwan Larang Produk Indomie Soto Banjar“
(mal/up)
Artikel ini disadur –> Detik.com Indonesia Berita News: Beda Aturan RI Vs Taiwan, Sisi Lain Gaduh Residu Pestisida Untuk Mi Instan