Malam 1 Suro diyakini sebagai malam sakral Untuk kepercayaan Komunitas Jawa. Tak heran jika Ke malam ini banyak Komunitas yang melakukan berbagai Kearifan Lokal. Foto Ilustrasi/iStock
Malam 1 Suro adalah malam tepat Sebelumnya tahun Mutakhir hijriyah Untuk Islam. Hal ini merupakan salah satu perwujudan akulturasi sistem kalender, Ke mana kalender Jawa disesuaikan Di nama-nama bulan Untuk tahun hijriah.
Sebab Memperoleh nilai Kearifan Lokal Global yang kuat, banyak mitos yang beredar setiap malam ini datang. Tidak Cuma Itu, beberapa Kearifan Lokal juga turut dilakukan Di mayoritas Komunitas Jawa.
Kearifan Lokal Malam 1 Suro
1. Tapa Bisu
Kearifan Lokal malam 1 Suro yang pertama ini umumnya dilakukan Di Abdi Dalem Keraton Yogyakarta. Tapa bisu ini dilakukan berjalan kaki mengelilingi benteng Keraton Yogyakarta Di malam hari tanpa berbicara alias membisu dan tidak mengenakan alas kaki.
Ritual ini bertujuan menjaga atau mengamankan lingkungan Keraton. Lazimnya Kearifan Lokal Mubeng Beteng dilakoni Untuk sisi kiri atau barat keraton.
2. Pawai Obor
Hampir semua Daerah Ke Jawa melakukan Kearifan Lokal ini Ke setiap malam 1 Suro. Biasanya Kearifan Lokal ini dilakukan seusai salat isya dan Berencana diikuti Di setiap kalangan mulai orang dewasa hingga anak-anak.
Untuk ritual ini, orang-orang Berencana berjalan mengelilingi lingkungan tempat mereka tinggal sambil membawa obor yang terbuat Untuk potongan bambu dan diisi Migas tanah serta potongan kain sebagai sumbu obor.
3. Jamasan Pusaka
Jamasan Pusaka merupakan Kearifan Lokal rutin memandikan pusaka Untuk Keraton Yogyakarta. Seperti Tombak Kyai Manggolo Murti dan juga Songsong Kyai Manggala Dewa setiap malam pergantian tahun Mutakhir Hijriyah.
Prosesi Jamasan Pusaka diawali Di kirab pusaka Tombak Kyai Manggolo Murti, Songsong Kyai Manggala Dewa, dan gunungan hasil bumi. Kirab dilakukan Di berkeliling desa Di diiringi tabuhan alat Bunyi tradisional.
4. Sedekah Laut
Kearifan Lokal Suro ini dilakukan Di para nelayan yang tinggal Ke pesisir pantai utara sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki berupa hasil laut yang telah menjadi sumber utama penghasilan mereka.
Perayaan Sedekah Laut biasanya berlangsung Pada 2 hari Ke bulan Suro. Peristiwa diawali Di kirab ancak. Setelahnya diinapkan satu malam, sejumlah kepala kerbau dan kambing esoknya dilarung.
Prosesi larung sesaji diikuti puluhan kapal ikan, dan biasanya Untuk Untuk Peristiwa ini ratusan warga ikut mengantar sampai Ke Di laut, tempat Ke mana seluruh sesajian diceburkan Ke Di laut.
5. Kirab Suro
Untuk kirab satu Suro, orang-orang berdesak-desakan dan berebut kotoran kebo bule. Kotoran kebo bule Disorot dapat membawa berkah dan keselamatan.
Biasanya, prosesi kirab dimulai menjelang Di malam. Pada Kirab Suro berlangsung, ratusan orang berkumpul Untuk menunggu kerbau milik keraton melintas. Lalu, mereka pun berebut sesaji.
Artikel ini disadur –> Sindonews Indonesia News: 5 Kearifan Lokal Malam 1 Suro, Salah Satunya Sedekah Laut para Nelayan