10 Mikroba Paling Mematikan Ke Dunia Beserta Gejalanya

JAKARTA – Setidaknya ada 10 Mikroba paling mematikan Ke dunia yang perlu diwaspadai lantaran tingkat kematiannya bisa mencapai 88 persen. Mikroba adalah salah satu patogen paling mematikan yang dikenal manusia.

Mikroba ini dapat menyebabkan Gangguan yang sangat berbahaya dan Memiliki tingkat kematian yang tinggi. Gangguan yang disebabkan Bersama Mikroba berdampak sangat besar Ke Keadaan Dunia.

Pra-Penanganan Melewati Proteksi, kebersihan, dan penanganan medis yang tepat sangat penting Untuk Mengurangi dampak Bersama Mikroba-Mikroba ini. Penyebaran informasi yang tepat tentang Tanda dan cara penularan juga memainkan peran Kunci Di pengendalian wabah.

Berikut adalah 10 Mikroba paling mematikan Ke dunia beserta Tanda yang ditimbulkannya dilansir Bersama Medical News Today, Senin (8/7/2024).

10 Mikroba Paling Mematikan Ke Dunia Beserta Gejalanya

1. Mikroba Marburg

Mikroba Marburg pertama kali ditemukan Ke 1967 Ke Marburg, Jerman. Mikroba ini menyebabkan demam berdarah Marburg Bersama tingkat kematian Ditengah 24 persen hingga 88 persen.

Tanda:
– Demam tinggi mendadak
– Sakit kepala parah
– Nyeri otot
– Mual dan muntah
– Diare berdarah
– Pendarahan internal dan eksternal

2. Mikroba Ebola

Ebola adalah salah satu Mikroba paling terkenal dan mematikan. Mikroba ini pertama kali diidentifikasi Ke Sudan dan Republik Demokratik Kongo Ke 1976.

Tanda:
– Demam tinggi
– Kelemahan parah
– Sakit perut
– Diare dan muntah
– Pendarahan internal dan eksternal

3. Mikroba Rabies

Mikroba Rabies menular Melewati gigitan hewan yang terinfeksi. Jika tidak segera ditangani, hampir selalu berakibat fatal.

Tanda:
– Demam dan sakit kepala
– Kecemasan dan kebingungan
– Agresi dan halusinasi
– Paralisis parsial
– Koma dan kematian

4. Mikroba HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Mikroba) menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) dan menyerang sistem kekebalan tubuh. HIV ditularkan Melewati kontak Bersama cairan tubuh yang terinfeksi seperti lewat hubungan seksual hingga transfusi darah.

Tanda:
– Demam dan keringat malam
– Penurunan berat badan
– Kelelahan parah
– Pembengkakan kelenjar getah bening
– Penyakit Menyebar oportunistik